Apakah anda sebagai tempat yang tenang bagi suamimu? Dia merasa tenang untuk datang kepada anda
setelah pergi dan berpisah, penat, capek dan lelah? Atau anda menghindarkan diri untuk menemaninya,
dan sangat berat bagi anda untuk ikut menanggung kegalauan perasaannya ?
Sesungguhnya keberadaan anda sebagai tempat yang tenang bagi suami, mengingatkan anda agar bisa
sebagai tempat istirahat baginya dalam segala sisi; menebarkan ketenangan dirumah, menyiapkan makanannya
dan membersihkan rumahnya, sehingga dia tidaklah mendengarkan kecuali kebaikan. Dan matanya tidak
melihat pada diri anda kecuali kebaikan. Jika anda menginginkan suami yang bisa menyejukkan mata anda,
maka jadilah penyejuk mata baginya.
Abdullah bin Ja'far berwasiat kepada putrinya pada hari pernikahannya, "Hindarilah olehmu sifat cemburu,
karena merupakan kunci terjadinya perceraian. Jauhilah olehmu banyak mencela, karena akan
menyebabkan kebencian. Pergunakanlah celak, karena merupakan perhiasan yang paling baik. Dan
wewangian yang paling semerbak adalah air."
Seorang ibu menasehati putrinya pada malam pernikahan, dia berkata, "Kamu wajib untuk qona'ah, mendengar
dan taat, menjaga diri dan tenang. Jagalah kecintaan. peliharalah harta benda. Bantulah pekerjaannya.
Kerjakan apa yang menyenangkannya. Simpanlah rahasianya. Jangan menentang perintahnya. Tutuplah
cela dan sakunya. Cintailah dia ketika sudah tua. Jagalah lisanmu. Pilihlah tetanggamu. Dan kokohlah
didalam keimananmu."
Lalu dimanakah Anda wahai wanita yang mulia dari wasiat-wasiat berharga ini untuk dipersembahkan
kepada seorang suami yang disabdakan oleh Rosulullah, "Dia adalah surga dan nerakamu."Maka tidak
sepantasnya bagi seorang istri untuk tertawa dihadapan suaminya ketika dia dalam keadaan marah.
Dan tidak sepantasnya bagi seorang istri tatkala suaminya marah, dia tinggalkan dan tidak berusaha
untuk menjadikannya ridha. Karena hal ini akan semakin menambah kemarahan suami.
Betapa banyak istri yang mempunyai tempat tersendiri didalam hati suaminya karena dia selalu berusaha
untuk mencintainya dan membuatnya ridha, sampaipun tatkala sang suami marah kepadanya dalam
keadaan dia yang salah terhadap hak istrinya.Nabi sholallohu `alaihi wasallam bersabda, "Maukah aku
kabarkan kepada kalian tentang wanita-wanita kalian yang berada disurga? Yang penyayang, banyak
anak dan banyak meminta maaf; yaitu wanita yang tatkala dizhalimi (oleh suaminya) mengatakan, `Ini
tanganku berada di tanganmu, aku tidak akan merasakan ketenangan hingga engkau ridha'."
Dan istri harus tahu bahwa membantu suami adalah wajib baginya. Wajib baginya untuk menaati suami
dalam perkara yang halal. Adapun dalam perkara yang harom, maka tidak boleh menaatinya. Karena itu
wajib baginya untuk mengerjakan apa yang dibutuhkan oleh suami dirumahnya, tunduk kepadanya
dan tidak sombong.
Istri sholihah adalah yang mengetahui tentang agungnya kedudukan suami; dan besarnya hak suami atasnya.
Maka dia akan berusaha keras untuk memberikan ketenangan dan kebahagiaan kepadanya. Seorang
istri hendaknya merenungkan sabda Rosulullah, "Seandainya aku (boleh) memerintahkan seseorang untuk
sujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya."
Maka wajib bagi istri untuk melayani suami dengan baik, menjaga rahasianya dan memelihara hartanya,
karena dia adalah orang yang diamanati. Jangan sampai membuka tirainya kepada selain suami. Melembutkan
hati anak-anak atasnya. Menghindari sikap keras dan kasar. Jika suami memberikan bantuan atau
hadiah -misalnya-, maka berterimakasihlah atas perbuatannya dan memujinya dengan baik. Jangan mencela
apa yang dia berikan dan jangan mencaci apa yang dia kerjakan untuk istri dan anak-anaknya. Istri harus
mencari tempat-tempat yang bisa menjadikan suami ridha, kemudian bergegas mengerjakannya.
Selalu membantu suami untuk menjaga diri dan menghindar dari fitnah. Maka jangan tinggalkan tempat
tidur suaminya, menyingkir tidur sendirian. Nabi bersabda, "Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya,
tidaklah seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur, kemudian istri menolaknya, kecuali yang di
langit akan marah kepada istri tersebut hingga suami ridha kepadanya."
Maka temanilah suami didunia dengan cara yang baik. Kerjakan apa yang disukai suami -meski dia
tidak menyukainya- , dan tinggalkanlah apa yang tidak disukai suami- meski dia menyukainya- karena
mengharap pahala dari Alloh, dan sadar bahwa suami adalah tamu yang sedang singgah ditempatnya
dan hampir pergi meninggalkannya, maka janganlah disakiti baik dengan ucapan maupun perbuatan.
Rosulullah bersabda, "Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya didunia, kecuali istrinya dari bidadari
berkata, `Jangan sakiti dia -semoga Alloh mencelakakan kamu-. Dia di sisimu hanyalah sekedar singgah,
sebentar lagi akan meninggalkanmu menuju kami'."
Ketahuilah bahwa wanita yang paling utama adalah yang selalu menganggap besar apa yang dilakukan
oleh suaminya, meski perkara yang kecil. Memuji dihadapan orang lain dengan kebaikan meski suami
penuh dengan kekurangan. Dia percaya bahwa semua itu akan berakibat baik baginya. Dan akan
menjadi pendorong bagi suaminya pada suatu hari nanti untuk merasakan kecintaan dan kasih sayang
istri kepadanya.
Hendaklah bersih hatinya terhadap suaminya. Jika dia kurang didalam memenuhi haknya, maka hendaklah
dia pandai-pandai untuk menyampaikan hal tersebut dengan satu cara atau lainnya, tanpa menyakiti
atau mencelanya, dengan mencari waktu yang tepat yang ketika itu pikiran suami sedang jernih dan lapang dada.
Kita memohon kepada Alloh agar menegakkan rumah-rumah kita diatas kebahagiaan. Dan kita memohon
kepada Alloh agar menjadikan apa yang kita ucapkan ikhlas karena wajah-Nya Yang Mulia.
setelah pergi dan berpisah, penat, capek dan lelah? Atau anda menghindarkan diri untuk menemaninya,
dan sangat berat bagi anda untuk ikut menanggung kegalauan perasaannya ?
Sesungguhnya keberadaan anda sebagai tempat yang tenang bagi suami, mengingatkan anda agar bisa
sebagai tempat istirahat baginya dalam segala sisi; menebarkan ketenangan dirumah, menyiapkan makanannya
dan membersihkan rumahnya, sehingga dia tidaklah mendengarkan kecuali kebaikan. Dan matanya tidak
melihat pada diri anda kecuali kebaikan. Jika anda menginginkan suami yang bisa menyejukkan mata anda,
maka jadilah penyejuk mata baginya.
Abdullah bin Ja'far berwasiat kepada putrinya pada hari pernikahannya, "Hindarilah olehmu sifat cemburu,
karena merupakan kunci terjadinya perceraian. Jauhilah olehmu banyak mencela, karena akan
menyebabkan kebencian. Pergunakanlah celak, karena merupakan perhiasan yang paling baik. Dan
wewangian yang paling semerbak adalah air."
Seorang ibu menasehati putrinya pada malam pernikahan, dia berkata, "Kamu wajib untuk qona'ah, mendengar
dan taat, menjaga diri dan tenang. Jagalah kecintaan. peliharalah harta benda. Bantulah pekerjaannya.
Kerjakan apa yang menyenangkannya. Simpanlah rahasianya. Jangan menentang perintahnya. Tutuplah
cela dan sakunya. Cintailah dia ketika sudah tua. Jagalah lisanmu. Pilihlah tetanggamu. Dan kokohlah
didalam keimananmu."
Lalu dimanakah Anda wahai wanita yang mulia dari wasiat-wasiat berharga ini untuk dipersembahkan
kepada seorang suami yang disabdakan oleh Rosulullah, "Dia adalah surga dan nerakamu."Maka tidak
sepantasnya bagi seorang istri untuk tertawa dihadapan suaminya ketika dia dalam keadaan marah.
Dan tidak sepantasnya bagi seorang istri tatkala suaminya marah, dia tinggalkan dan tidak berusaha
untuk menjadikannya ridha. Karena hal ini akan semakin menambah kemarahan suami.
Betapa banyak istri yang mempunyai tempat tersendiri didalam hati suaminya karena dia selalu berusaha
untuk mencintainya dan membuatnya ridha, sampaipun tatkala sang suami marah kepadanya dalam
keadaan dia yang salah terhadap hak istrinya.Nabi sholallohu `alaihi wasallam bersabda, "Maukah aku
kabarkan kepada kalian tentang wanita-wanita kalian yang berada disurga? Yang penyayang, banyak
anak dan banyak meminta maaf; yaitu wanita yang tatkala dizhalimi (oleh suaminya) mengatakan, `Ini
tanganku berada di tanganmu, aku tidak akan merasakan ketenangan hingga engkau ridha'."
Dan istri harus tahu bahwa membantu suami adalah wajib baginya. Wajib baginya untuk menaati suami
dalam perkara yang halal. Adapun dalam perkara yang harom, maka tidak boleh menaatinya. Karena itu
wajib baginya untuk mengerjakan apa yang dibutuhkan oleh suami dirumahnya, tunduk kepadanya
dan tidak sombong.
Istri sholihah adalah yang mengetahui tentang agungnya kedudukan suami; dan besarnya hak suami atasnya.
Maka dia akan berusaha keras untuk memberikan ketenangan dan kebahagiaan kepadanya. Seorang
istri hendaknya merenungkan sabda Rosulullah, "Seandainya aku (boleh) memerintahkan seseorang untuk
sujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya."
Maka wajib bagi istri untuk melayani suami dengan baik, menjaga rahasianya dan memelihara hartanya,
karena dia adalah orang yang diamanati. Jangan sampai membuka tirainya kepada selain suami. Melembutkan
hati anak-anak atasnya. Menghindari sikap keras dan kasar. Jika suami memberikan bantuan atau
hadiah -misalnya-, maka berterimakasihlah atas perbuatannya dan memujinya dengan baik. Jangan mencela
apa yang dia berikan dan jangan mencaci apa yang dia kerjakan untuk istri dan anak-anaknya. Istri harus
mencari tempat-tempat yang bisa menjadikan suami ridha, kemudian bergegas mengerjakannya.
Selalu membantu suami untuk menjaga diri dan menghindar dari fitnah. Maka jangan tinggalkan tempat
tidur suaminya, menyingkir tidur sendirian. Nabi bersabda, "Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya,
tidaklah seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur, kemudian istri menolaknya, kecuali yang di
langit akan marah kepada istri tersebut hingga suami ridha kepadanya."
Maka temanilah suami didunia dengan cara yang baik. Kerjakan apa yang disukai suami -meski dia
tidak menyukainya- , dan tinggalkanlah apa yang tidak disukai suami- meski dia menyukainya- karena
mengharap pahala dari Alloh, dan sadar bahwa suami adalah tamu yang sedang singgah ditempatnya
dan hampir pergi meninggalkannya, maka janganlah disakiti baik dengan ucapan maupun perbuatan.
Rosulullah bersabda, "Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya didunia, kecuali istrinya dari bidadari
berkata, `Jangan sakiti dia -semoga Alloh mencelakakan kamu-. Dia di sisimu hanyalah sekedar singgah,
sebentar lagi akan meninggalkanmu menuju kami'."
Ketahuilah bahwa wanita yang paling utama adalah yang selalu menganggap besar apa yang dilakukan
oleh suaminya, meski perkara yang kecil. Memuji dihadapan orang lain dengan kebaikan meski suami
penuh dengan kekurangan. Dia percaya bahwa semua itu akan berakibat baik baginya. Dan akan
menjadi pendorong bagi suaminya pada suatu hari nanti untuk merasakan kecintaan dan kasih sayang
istri kepadanya.
Hendaklah bersih hatinya terhadap suaminya. Jika dia kurang didalam memenuhi haknya, maka hendaklah
dia pandai-pandai untuk menyampaikan hal tersebut dengan satu cara atau lainnya, tanpa menyakiti
atau mencelanya, dengan mencari waktu yang tepat yang ketika itu pikiran suami sedang jernih dan lapang dada.
Kita memohon kepada Alloh agar menegakkan rumah-rumah kita diatas kebahagiaan. Dan kita memohon
kepada Alloh agar menjadikan apa yang kita ucapkan ikhlas karena wajah-Nya Yang Mulia.
No comments:
Post a Comment