Monday 26 March 2012

Bila Suami Puji Wanita Lain

 

“Sayang, tadi abang nampak perempuan cantik tau.” Si suami yang baru pulang ke rumah bercerita kepada isterinya.

“Oh. Di mana?” Dengan selamba si isteri menjawab. Namun dalam hati, perasaan cemburu telah meningkat dengan mendadak sekali. Maruahnya sebagai isteri seakan-akan dicabar, namun dia hanya bersabar.

“Di Pavillion tadi. Muka dia, sebijik macam Fasha Shandha tau. Cantik sangat.” Jelas si suami sambil bercerita dengan lebih lanjut kepada isterinya.

“Oh…” Hati si isteri seperti tercalar bila suaminya memuji wanita lain selain dirinya. Namun dia cuba mengawal diri agar tidak terlalu ketara perasaan yang sedang dibendung ketika itu. Si suami pula masih lagi berminat untuk bercerita dengan isterinya.

“Sayang nak tau lagi tak? Ada perempuan lain yang laaaaagii cantik dari perempuan first. Rasa macam nak cubit pipi dia je tau.” Kata si suami. Si isteri hanya mampu mendengar sahaja perkataan yang keluar daripada mulut suaminya itu.

Akhirnya, air mata wanitanya jatuh juga ke pipi. Dia menangis teresak-esak kerana berasa suaminya tidak sayang kepadanya lagi. Si suami melihat isterinya kemudian tersenyum. Dia mengelap air mata yang mengalir di pipi isterinya.

“Kalau sayang nak tau, perempuan yang laaaaaagiii cantik tu sebenarnya isteri abang la.” Jelas si suami sambil mencubit pipi isterinya yang masih menangis teresak-esak.

* * * * * * * * * * * * * * * 
Hati perempuan sememangnya lembut. Malah tidak salah sekiranya Pakar Cinta mengatakan yang hati perempuan juga sangat rapuh.
Sekuat mana pun seorang perempuan, sekiranya satu-satunya lelaki yang mereka sayang mula mengagungkan perempuan lain selain dirinya, hatinya tetap tidak akan dapat lari daripada perasaan cemburu.

Di saat itu, hanya kasih sayang yang sejati menjadi pemangkin untuk mereka terus setia kepada lelaki yang mereka sayang.

Sweet Sangatkan (*-*)<3
"Oleh itu, kepada mana-mana lelaki yang mempunyai isteri atau pun tunang atau pun yang sewaktu dengannya, jagalah hati wanita mereka dengan seromantik mungkin. Jangan sesekali menyakitkan hati seorang perempuan, kerana sesungguhnya perempuan memerlukan kasih sayang yang sebanyak mungkin daripada insan yang bergelar lelaki"

 p/s:Menarik je aku baca article ni. Gambar orang tua tu pun sweet jekan. 
Nampak sejuk je hati tengok mereka. 

Panduan Menjadi Isteri Solehah



Apakah anda sebagai tempat yang tenang bagi suamimu? Dia merasa tenang untuk datang kepada anda
 setelah pergi dan berpisah, penat, capek dan lelah? Atau anda menghindarkan diri untuk menemaninya, 
dan sangat berat bagi anda untuk ikut menanggung kegalauan perasaannya ?

Sesungguhnya keberadaan anda sebagai tempat yang tenang bagi suami, mengingatkan anda agar bisa 
sebagai tempat istirahat baginya dalam segala sisi; menebarkan ketenangan dirumah, menyiapkan makanannya
 dan membersihkan rumahnya, sehingga dia tidaklah mendengarkan kecuali kebaikan. Dan matanya tidak
 melihat pada diri anda kecuali kebaikan. Jika anda menginginkan suami yang bisa menyejukkan mata anda, 
maka jadilah penyejuk mata baginya.

Abdullah bin Ja'far berwasiat kepada putrinya pada hari pernikahannya, "Hindarilah olehmu sifat cemburu,
 karena merupakan kunci terjadinya perceraian. Jauhilah olehmu banyak mencela, karena akan 
menyebabkan kebencian. Pergunakanlah celak, karena merupakan perhiasan yang paling baik. Dan 
wewangian yang paling semerbak adalah air."

Seorang ibu menasehati putrinya pada malam pernikahan, dia berkata, "Kamu wajib untuk qona'ah, mendengar
 dan taat, menjaga diri dan tenang. Jagalah kecintaan. peliharalah harta benda. Bantulah pekerjaannya.
 Kerjakan apa yang menyenangkannya. Simpanlah rahasianya. Jangan menentang perintahnya. Tutuplah 
cela dan sakunya. Cintailah dia ketika sudah tua. Jagalah lisanmu. Pilihlah tetanggamu. Dan kokohlah
 didalam keimananmu."

Lalu dimanakah Anda wahai wanita yang mulia dari wasiat-wasiat berharga ini untuk dipersembahkan 
kepada seorang suami yang disabdakan oleh Rosulullah, "Dia adalah surga dan nerakamu."Maka tidak
 sepantasnya bagi seorang istri untuk tertawa dihadapan suaminya ketika dia dalam keadaan marah.

Dan tidak sepantasnya bagi seorang istri tatkala suaminya marah, dia tinggalkan dan tidak berusaha
 untuk menjadikannya ridha. Karena hal ini akan semakin menambah kemarahan suami.

Betapa banyak istri yang mempunyai tempat tersendiri didalam hati suaminya karena dia selalu berusaha
 untuk mencintainya dan membuatnya ridha, sampaipun tatkala sang suami marah kepadanya dalam 
keadaan dia yang salah terhadap hak istrinya.Nabi sholallohu `alaihi wasallam bersabda, "Maukah aku 
kabarkan kepada kalian tentang wanita-wanita kalian yang berada disurga? Yang penyayang, banyak
 anak dan banyak meminta maaf; yaitu wanita yang tatkala dizhalimi (oleh suaminya) mengatakan, `Ini
 tanganku berada di tanganmu, aku tidak akan merasakan ketenangan hingga engkau ridha'."

Dan istri harus tahu bahwa membantu suami adalah wajib baginya. Wajib baginya untuk menaati suami
 dalam perkara yang halal. Adapun dalam perkara yang harom, maka tidak boleh menaatinya. Karena itu
 wajib baginya untuk mengerjakan apa yang dibutuhkan oleh suami dirumahnya, tunduk kepadanya
 dan tidak sombong.

Istri sholihah adalah yang mengetahui tentang agungnya kedudukan suami; dan besarnya hak suami atasnya.
 Maka dia akan berusaha keras untuk memberikan ketenangan dan kebahagiaan kepadanya. Seorang 
istri hendaknya merenungkan sabda Rosulullah, "Seandainya aku (boleh) memerintahkan seseorang untuk 
sujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya."

Maka wajib bagi istri untuk melayani suami dengan baik, menjaga rahasianya dan memelihara hartanya, 
karena dia adalah orang yang diamanati. Jangan sampai membuka tirainya kepada selain suami. Melembutkan 
hati anak-anak atasnya. Menghindari sikap keras dan kasar. Jika suami memberikan bantuan atau 
hadiah -misalnya-, maka berterimakasihlah atas perbuatannya dan memujinya dengan baik. Jangan mencela
 apa yang dia berikan dan jangan mencaci apa yang dia kerjakan untuk istri dan anak-anaknya. Istri harus
 mencari tempat-tempat yang bisa menjadikan suami ridha, kemudian bergegas mengerjakannya.

Selalu membantu suami untuk menjaga diri dan menghindar dari fitnah. Maka jangan tinggalkan tempat
 tidur suaminya, menyingkir tidur sendirian. Nabi bersabda, "Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, 
tidaklah seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur, kemudian istri menolaknya, kecuali yang di
 langit akan marah kepada istri tersebut hingga suami ridha kepadanya."

Maka temanilah suami didunia dengan cara yang baik. Kerjakan apa yang disukai suami -meski dia
 tidak menyukainya- , dan tinggalkanlah apa yang tidak disukai suami- meski dia menyukainya- karena
 mengharap pahala dari Alloh, dan sadar bahwa suami adalah tamu yang sedang singgah ditempatnya
 dan hampir pergi meninggalkannya, maka janganlah disakiti baik dengan ucapan maupun perbuatan.

Rosulullah bersabda, "Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya didunia, kecuali istrinya dari bidadari
 berkata, `Jangan sakiti dia -semoga Alloh mencelakakan kamu-. Dia di sisimu hanyalah sekedar singgah,
 sebentar lagi akan meninggalkanmu menuju kami'."

Ketahuilah bahwa wanita yang paling utama adalah yang selalu menganggap besar apa yang dilakukan
 oleh suaminya, meski perkara yang kecil. Memuji dihadapan orang lain dengan kebaikan meski suami
 penuh dengan kekurangan. Dia percaya bahwa semua itu akan berakibat baik baginya. Dan akan
 menjadi pendorong bagi suaminya pada suatu hari nanti untuk merasakan kecintaan dan kasih sayang
 istri kepadanya.

Hendaklah bersih hatinya terhadap suaminya. Jika dia kurang didalam memenuhi haknya, maka hendaklah
 dia pandai-pandai untuk menyampaikan hal tersebut dengan satu cara atau lainnya, tanpa menyakiti 
atau mencelanya, dengan mencari waktu yang tepat yang ketika itu pikiran suami sedang jernih dan lapang dada.

Kita memohon kepada Alloh agar menegakkan rumah-rumah kita diatas kebahagiaan. Dan kita memohon
 kepada Alloh agar menjadikan apa yang kita ucapkan ikhlas karena wajah-Nya Yang Mulia.

****SYAIR PENYULUH KEGELAPAN HATI****






*Ini syair penyuluh kegelapan.
*Untuk di baca saudara seiman.
*Supaya hati dapatkan kedamaian.
*Supaya kita di tetapkan keimanan.

*Mari dekat mari mendekat.
*Kalimat di sini penuh nasihat.
*Bukanlah kalimah ajaran sesat.
*Resapi! bacalah hingga habis dan tamat!.

*Kita ini umat Rosul Muhammad.
*Pengemban al qur'an yang penuh berkat.
*Tiadalah resah ,tiadalah kita sesat.
*Asal kita ikut ajaran yang tercatat.

*Kegelapan telah pun sirna.
*Semenjak datangnya sang baginda.
*Tiada rosul lain derajat setara.
*Rosul muhammad jadikan idola.

*Ulama datang sebagai penerus nabi.
*Tiadalah mereka bohong ilmu yang di beri.
*Tutur kata mereka mari pusakai di hati.
*Jalan yang tempuh mari kita ikuti.

*Ingatlah,ingat kita di dunia ini,
*Hanya singgah ambil air di kali.
*Jangan lupa kehidupan masa nanti.
*Akhiratlah tempat kita kembali.

*Sembahyang yang lima jangan di abaikan.
*Kalau tak mahu jadi temannya syaitan.
*Yang sunat pun usahakan jadi tambahan.
*Supaya berat timbangan amalan.

*Banyakkan sholawat atas nabi.
*Andai mengharap syafaatnya nanti.
*Di dunia pun engkau akan di berkati.
*Di padang makhsar wajah bagai mentari.

*Kukuhkan tekat ,tebalkan keimanan.
*Amal kebajikan jadikan kebiasaan
*Impikan surga yang di sediakan.
*Penjaga sopan bernama Ridwan.

*Mari sobat mari sahabat.
*Salam ukhuwah kita pererat.
*Nasihat saling menasihat.
*Insya ALLAH ,hidup penuh berkat.

*Rasanya sudah ingin ku akhiri.
*Syair penyuluh kegelapan hati.
*Jikalau ada kalimah menyalahi.
*Kemaafan mohon di beri.

*Ya ALLAH,Ya Tuhan penguasa timur hingga barat.
*Kurniakan lah kami petunjuk diri agar kami tidak sesat.
*Selamatkan kami dari kejahatan diri sendiri & syaitan laknat.
*Sibukkanlah kami dengan mengingati-MU dengan penuh taat.
*Pisahkanlah kami dari semua yang menghalangi kami untuk mendekat.
*Berilah kami dorongan agar mengingati-MU ,dengan penuh semangat.
**Aamiin aamiin ya Robbalalaamiin**

Salam ukhuwah sen^___yum selalu dari saya


ANDA INGIN BERAMAL SHOLEH ! SEBARKAN PADA SAHABAT SEIMAN !

Semoga kalimah nasihat ini bermanfaat,aamiin

Kisah Cinta Yang Hiba... sedih baca cerita nie...



Sedih giler you...... pastikan tisu berada di sisi anda...
Tersebut al-kisah 2 insan bercinta... yg laki tu nama Razak,
yg pompuan tu nama Fatimah. Razak ni panggil fatimah ni
sebagai 'imah' je (nak kasi nampak manje le tuh). imah
ni lak panggil razak ni 'abang' je cos diorang ni dah
close, lagi pun razak ni lagi tua drpd imah 4 tahun.
Entah macam mana, diorang ni kena berpisah dlm jangka
masa 3 tahun. Razak tu kena gi UK . lama gak tuh...
Imah ni kesepian le kat Singapura.
Since dah pisah lama gak.. then imah boring dok umah sorang
...Ada lak mamat yg bernama kamarul dtg jumpa imah. mula2
imah dgn kamarul ni kawan je, kamarul ajak gi shopping, gi
makan satay, gi bowling. Entah macam mana, hati imah
ni dah terpaut lak kat kamarul nih... maka hilang la bayang2
razak drpd hati imah..

Setelah genap 3 tahun.. razak pun pulang ke singapura. Beria2 le
mamat nih nak jumpa imah. belum sempat nak call imah, razak
ternampak imah dgn kamarul tengah date kat tengah2 town.
maka berderai le jiwa raga razak.. sedih je mamat tuh...
tak lalu makan. at the same time.. imah dok jalan2...
sembang le dgn kawan2 dia.. ntah camna dia dpt tahu kamarul
tu laki org. imah pun peras..cuba nak kembali kepada razak.
Masa tu dia lom tau lagi razak ni dah balik singapura.

Razak pun memberanikan diri dia... jumpa imah. dia gi le rumah
imah. muka razak masam je.. imah tanya le apasal masam.
razak cakap.."susah lah.. aku dah tau apa yang ko buat
masa sepeninggalanku" imah terperanjat... "err bila masa
lak nih.. aku setia apa..." kata imah razak berkata...
tersedu2.. " Aku sudah tau perhubunganmu dgn dgn kamarul
..." imah terdiam... "tamat lah hubungan kita disini sahaja
..." tambah razak. Razak amik gitar kapuk yg dibeli drpd UK
tu......seraya berkata " dengarlah lagu ini..., khas untuk mu..."
razak start nyanyi sambil menatap wajah sedih imah yg sedang
menangis...

I can tell by your eyes
That you've probably been crying forever
And the stars in the sky
Don't mean nothing to you
They're a mirror
I don't wanna talk about it
How you broke my heart
If I stay here just a little bit longer
If I stay here won't you listen
To my heart, ohhh, my heart

imah terdiam... masih menangis....razak sambung...

If I stand all alone
Will the shadows hide the colours of my heart
Blue for the fears
Black for the night's fears
The stars in the sky
Don't mean nothing to you
> They're a mirror

I don't wanna talk about it
How you broke my heart
If I stay here just a little bit longer
If I stay here won't you listen
To my heart, ohhh, my heart

"suara razak terus mendayu2....

"My heart, oh my heart, this old heart........."
"I don't wanna to talk about it, how you broke my heart.
But if I stay here just a little bit longer,
if I stay here, won't you listen
to my heart, oh, my heart? My heart, oh, my heart!"

razak ulangi phrase yg sama.......imah terdiam...walaupun
air mata masih mengalir...

My heart, oh my heart, this old heart........."
"I don't wanna to talk about it, how you broke my heart.
But if I stay here just a little bit longer,
if I stay here, won't you listen to my heart, oh, my heart?
My heart, oh, my heart!"

setelah tamat lagu yang dinyanyikan oleh razak untuk imah itu...
tiba2 mulut imah berkata ... " abang, imah nak beritahu
abang sesuatu" "katakan lah duhai imah" jawap razak dengan
suara perlahan... " err...... err..." kata imah dlm keadaan
bersalah..."katakan lah .. katakan lah imah.. abang sanggup
terima..." tambah razak...perlahan2.. imah berkata

"abang..."
"sebenarnya... "
"sebenarnya... "
errrrrrr..... "sebenarnya... imah tak paham bahasa Inggeris..."

▒▐█▒▐█ ▄▀▄▒▐█▒▐█ ▄▀▄▒▐█▒▐█ ▄▀▄▒█▒█
▒▐████ █▀█▒▐████ █▀█▒▐████ █▀█░▀░▀
▒▐█▒▐█ ▀░▀▒▐█▒▐█ ▀░▀▒▐█▒▐█ ▀░▀▒▄▒▄
sedih giler kan?? ((gelak gulen2 ~ ~ `))

Tuesday 20 March 2012

Bajet Belanja Khawin Follow Islam

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


عَن اَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَال: تَنْكِحُ المرَأَةَ لِاَرْبَعٍ , لمِاَلهِاَ 


وَلحِِسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا فاَطْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنَ تَرَبَتْ يَدَاكَ


(رواه الشيخان)- متفق عليه -

Maksud :“ Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahawasanya Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Seseorang perempuan itu dipilih untuk menjadi isteri berdasarkan kepada empat ciri-ciri iaitu kerana harta bendanya, kerana keturunannya (kemuliaan keturunan), kerana kecantikannya, kerana pegangan agamanya. Kerana itu pilihlah (berikanlah keutamaan) kepada perempuan yang berpegang teguh kepada agama, nescaya kamu bertuah (beruntung).
( Hadith riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim.)


Friday 16 March 2012

Loo Jo Yee . Ada kisah menarik mengenai beliau.



Loo Jo Yee . Ada kisah menarik mengenai beliau. Mari kita kongsi cerita beliau.

Beliau tiada nama Islam kerana sekarang seseorang muallaf sudah tak perlukan tukar nama dengan nama Islam, dan hanya perlu ber ‘binti’ kan kepada Abdullah serta tak perlu tukar bangsa, maka namanya kekal Loo Jo Yee binti Abdullah.
Beliau telah masuk Islam ketika masih berusia 17 tahun, disebabkan di Malaysia mempunyai undang-undang untuk memeluk agama Islam bermula 18 tahun sahaja. Jadi, beliau terpaksa menangguhkan dulu permohonan.

Keluarga Jo Yee merupakan pengikut agama kristian yang kuat. Dan beliau bakal menjadi seorang paderi di sebuah gereja. Disebabkan itu, keluarga beliau sangat bantah hingga menganggap masuk Islam adalah sangat menghinakan bagi keluarganya.

Loo Jo Yee mendapat hidayah melalui dua peristiwa yang menarik.
Yang pertama adalah, beliau mempunyai ramai rakan-rakan yang beragama Islam. Oleh itu, mereka telah berdebat tentang agama masing-masing. Ketika itu, beliau bermatlamat untuk membawa rakan-rakan Islam untuk masuk agama Kristian.

Namun untuk berdebat dengan rakan-rakan, beliau telah mengkaji al-quran, membaca kisah Nabi Muhammad s.a.w dan mengkaji kemunculan Islam untuk mencari kelemahan Islam.

Semakin beliau mengkaji, semakin lama beliau mula tertarik dengan ajaran Islam. Beliau sendiri mengaku bahawa di dalam Bible banyak perkara yang telah diolah hingga menyimpang dari perkara sebenar.

Oleh itu, Jo Yee mengkaji Islam dengan lebih mendalam untuk mencari perkara yang sebenar. Dengan itu, beliau telah mendapat ketenangan jiwa ketika membaca al-quran. Itu adalah hidayah pertama Loo Jo Yee.

Peristiwa kedua yang membawa hidayah kedua beliau adalah ketika beliau menghidap mendapat penyakit thyroid di bahagian leher. Doktor mengesahkan 90% besar kemungkinan adalah penyakit tersebut. Beliau merasakan ini adalah penamat bagi kehidupan beliau walaupun masih muda.

Rakan-rakan Islam Jo Yee telah banyak ‘encourage’ beliau untuk cuba berdoa kepada Allah taala. Beliau cuba dengan menadah tangan, menangis dan hanya berserah kepada Allah.

Keesokan harinya, ketika beliau menjalani medical check-up, doktor mengesahkan penyakit itu bukan kanser. Disebabkan itu, beliau yakin dengan kuasa Allah taala dan pada waktu itu juga la beliau mengucap 2 kalimah syahadah. Subhanallah.. Allahuakhbar!

Loo Jo Yee berasa hiba kerana beliau berasa telah dipilih Allah untuk mendapat hidayah ketika berumur 17 tahun sedangkan remaja yang seusia beliau sibuk bersuka-ria hingga tersasar di jalan Allah.

Banyak dugaan yang beliau terima selepas bergelar muallaf, hingga dipulaukan rakan-rakan sendiri dan keluarga tercinta. Beliau sangat bersyukur kerana mendapat keluarga angkat di Ipoh yang mengambil berat terhadap beliau. Jo Yee berharap selepas ini dia berpeluang untuk berdakwah kepada remaja-rakan yang seusia dengan cara tersendiri.

IF YOU CARE, DON'T FORGET TO SHARE!

by: Tengkunizam [dot] com

Thursday 15 March 2012

Makna Asmaul-Husna


بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Allah: ( الله ) Lafaz yang Maha Mulia yang merupakan nama dari Zat Ilahi yang Maha Suci serta wajib adanya yang berhak memiliki semua macam pujian dan sanjungan.
Lafadz ini disebut juga lafadz Jalalah, dan juga disebut Ismu Zat . Iaitu Zat yang menciptakan langit, bumi dan seisinya termasuk kita sebagai umat manusia ini. Dan Dialah Tuhan seru sekalian alam.
Adapun nama-nama lain, maka setiap nama itu menunjukkan suatu sifat Allah yang tertentu dan oleh sebab itu bolehlah dianggap sebagai sifat bagi lafaz yang Maha Mulia.

.
.
Berikut ini adalah 99 nama Allah SWT (Asmaul Husna) beserta maknanya:
1. Ar-Rahmaan: ( الرحمن ) Maha Pengasih, iaitu pemberi kenikmatan yang agung-agung dan pengasih di dunia.
2. Ar-Rahim: ( الرحيم ) Maha Penyayang, iaitu pemberi kenikmatan yang di luar jangkaan dan penyayang di akhirat.
3. Al-Malik: ( الملك ) Maha Merajai/ Menguasai /Pemerintah, iaitu mengatur kerajaanNya sesuai dengan kehendakNya sendiri.
4. Al-Quddus: ( القدوس ) Maha Suci, iaitu tersuci dan bersih dari segala cela dan kekurangan.
5. As-Salaam: ( السلام ) Maha Penyelamat, iaitu pemberi keselamatan dan kesejahteraan kepada seluruh makhlukNya.
6. Al-Mu’min: ( المؤمن ) Maha Pengaman / Pemelihara keamanan, iaitu siapa yang bersalah dan makhlukNya itu benar-benar akan diberi seksa, sedang kepada yang taat akan benar-benar dipenuhi janjiNya dengan pahala yang baik.
7. Al-Muhaimin: ( المحيمن ) Maha Pelindung/Penjaga / Maha Pengawal serta Pengawas, iaitu memerintah dan melindungi segala sesuatu.
8. Al-’Aziiz: ( العزيز ) Maha Mulia / Maha Berkuasa, iaitu kuasaNya mampu untuk berbuat sekehendakNya
9. Al-Jabbaar: ( الجبار ) Maha Perkasa / Maha Kuat / Yang Menundukkan Segalanya, iaitu mencukupi segala keperluan, melangsungkan segala perintahNya serta memperbaiki keadaan seluruh hambaNya.
10. Al-Mutakabbir: ( المتكبر ) Maha Megah / Maha Pelengkap Kebesaran. iaitu yang melengkapi segala kebesaranNya, menyendiri dengan sifat keagungan dan kemegahanNya.
11. Al-Khaaliq: ( الخالق ) Maha Pencipta, iaitu mengadakan seluruh makhluk tanpa asal, juga yang menakdirkan adanya semua itu.
12. Al-Baari’: ( البارئ ) Maha Pembuat / Maha Perancang / Maha Menjadikan, iaitu mengadakan sesuatu yang bernyawa yang ada asal mulanya.
13. Al-Mushawwir: ( المصور ) Maha Pembentuk / Maha Menjadikan Rupa Bentuk, memberikan gambaran atau bentuk pada sesuatu yang berbeza dengan lainnya. (Al-Khaaliq adalah mengadakan sesuatu yang belum ada asal mulanya atau yang menakdirkan adanya itu. Al-Baari’ ialah mengeluarkannya dari yang sudah ada asalnya, manakala Al-Mushawwir ialah yang memberinya bentuk yang sesuai dengan keadaan dan keperluannya).
14. Al-Ghaffaar: ( الغفار ) Maha Pengampun, banyak pemberian maafNya dan menutupi dosa-dosa dan kesalahan.
15. Al-Qahhaar: ( القهار ) Maha Pemaksa, menggenggam segala sesuatu dalam kekuasaanNya serta memaksa segala makhluk menurut kehendakNya.
16. Al-Wahhaab: ( الوهاب ) Maha Pemberi / Maha Menganugerah, iaitu memberi banyak kenikmatan dan selalu memberi kurnia.
17. Ar-Razzaaq: ( الرزاق ) Maha Pengrezeki / Maha Pemberi Rezeki, iaitu memberi berbagai rezeki serta membuat juga sebab-sebab diperolehnya.
18. Al-Fattaah: ( الفتاح ) Maha Membukakan / Maha Pembuka , iaitu membuka gedung penyimpanan rahmatNya untuk seluruh hambaNya.
19. Al-’Aliim: ( العليم ) Maha Mengetahui, iaitu mengetahui segala yang maujud dan tidak ada satu benda pun yang tertutup oleh penglihatanNya.
20. Al-Qaabidh: ( القابض ) Maha Pencabut / Maha Penyempit Hidup / Maha Pengekang, iaitu mengambil nyawa atau menyempitkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki olehNya.
21. Al-Baasith: ( الباسط ) Maha Meluaskan / Maha Pelapang Hidup / Maha Melimpah Nikmat, iaitu memudahkan terkumpulnya rezeki bagi siapa yang diinginkan olehNya.
22. AI-Khaafidh: ( الخافض ) Maha Menjatuhkan / Maha Menghinakan / Maha Perendah / Pengurang, iaitu terhadap orang yang selayaknya dijatuhkan akibat kelakuannya sendiri dengan memberinya kehinaan, kerendahan dan seksaan.
23. Ar-Raafi’: ( الرافع ) Maha Mengangkat / Maha Peninggi, iaitu terhadap orang yang selayaknya diangkat kedudukannya kerana usahanya yang giat, iaitu termasuk golongan kaum yang bertaqwa.
24. Al-Mu’iz: ( المعز ) Maha Menghormati / Memuliakan / Maha Pemberi Kemuliaan/Kemenangan, iaitu kepada orang yang berpegang teguh pada agamaNya dengan memberinya pentolongan dan kemenangan.
25. Al-Muzil: ( المذل ) Maha Menghina / Pemberi kehinaan, iaitu kepada musuh-musuhNya dan musuh ummat Islam seluruhnya. 26. As-Samii’: ( السميع ) Maha Mendengar.
27. Al-Bashiir: ( البصير ) Maha Melihat.
28. Al-Hakam: ( الحكم ) Maha Menghukum / Maha Mengadili, iaitu sebagai hakim yang menetapkan / memutuskan yang tidak seorang pun dapat menolak keputusanNya, juga tidak seorang pun yang berkuasa merintangi kelangsungan hukumNya itu.
29. Al-’Adl: ( العدل ) Maha Adil. Serta sangat sempurna dalam keadilanNya itu.
30. Al-Lathiif: ( اللطيف ) Maha Menghalusi / Maha Teliti / Maha Lembut serta Halus, iaitu mengetahui segala sesuatu yang samar-samar, pelik-pelik dan kecil-kecil.
31. Al-Khabiir: ( الخبير ) Maha Waspada/  Maha Mengetahui.
32. Al-Haliim: ( الحليم ) Maha Penyabar / Maha Penyantun / Maha Penghamba, iaitu yang tidak tergesa-gesa melakukan kemarahan dan tidak pula gelojoh memberikan siksaan.
33. Al-’Adzhiim: ( العظيم ) Maha Agung, iaitu mencapai puncak tertinggi dan di mercu keagungan kerana bersifat dengan segala macam sifat kebesaran dan kesempunnaan.
34. Al-Ghafuur: ( الغفور ) Maha Pengampun, banyak pengampunanNya kepada hamba-hambaNya.
35. Asy-Syakuur: ( الشكور ) Maha Pembalas / Maha Bersyukur, iaitu memberikan balasan yang banyak sekali atas amalan yang kecil.
36. Al-’Aliy: ( العلي ) Maha Tinggi Martabat-Nya / Maha Tinggi serta Mulia, iaitu mencapai tingkat yang setinggi-tingginya yang tidak mungkin digambarkan oleh akal fikiran sesiapa pun dan tidak dapat difahami oleh otak yang bagaimanapun pandainya.
37. Al-Kabiir: ( الكبير ) Maha Besar, yang kebesaranNya tidak dapat dicapai oleh pancaindera ataupun akal manusia.
38. Al-Hafidz: ( الحفيظ ) Maha Pemelihara Maha Pelindung / Maha Memelihara, iaitu menjaga segala sesuatu jangan sampai rosak dan goyah. Juga menjaga segala amal perbuatan hamba-hambaNya, sehingga tidak akan disia-siakan sedikit pun untuk memberikan balasanNya.
39. Al-Muqiit: ( المقيت ) Maha Pemberi kecukupan/ Maha Pemberi Keperluan , baik yang berupa makanan tubuh ataupun makanan rohani.
40. Al-Hasiib: ( الحسيب ) Maha Penjamin / Maha Mencukupi / Maha Penghitung, iaitu memberikan jaminan kecukupan kepada seluruh bamba-hambaNya pada hari Qiamat.
41. Al-Jaliil: ( الجليل ) Maha Luhur, iaitu yang memiliki sifat-sifat keluhuran kerana kesempurnaan sifat-sifatNya.
42. Al-Kariim: ( الكريم ) Maha Pemurah, iaitu mulia tanpa had dan memberi siapa pun tanpa diminta atau sebagai penggantian dan sesuatu pemberian.
43. Ar-Raqiib: ( الركيب ) Maha Peneliti / Maha Pengawas Maha Waspada, iaitu yang mengamat-amati gerak-geri segala sesuatu dan mengawasinya.
44. Al-Mujiib: ( المجيب ) Maha Mengabulkan, iaitu yang memenuhi permohonan siapa saja yang berdoa padaNya.
45. Al-Waasi’: ( الواسع ) Maha Luas Pemberian-Nya , iaitu kerahmatanNya merata kepada segala yang maujud dan luas pula ilmuNya terhadap segala sesuatu.
46. Al-Hakiim: ( الحكيم ) Maha Bijaksana, iaitu memiliki kebijaksanaan yang tertinggi kesempurnaan ilmuNya serta kerapiannya dalam membuat segala sesuatu.
47. Al-Waduud: ( الودود ) Maha Pencinta / Maha Menyayangi, iaitu yang menginginkan segala kebaikan untuk seluruh hambaNya dan juga berbuat baik pada mereka itu dalam segala hal dan keadaan.
48. Al-Majiid: ( المجيد ) Maha Mulia, iaitu yang mencapai tingkat teratas dalam hal kemuliaan dan keutamaan.
49. Al-Ba’ithu: ( الباعث ) Maha Membangkitkan, iaitu membangkitkan semangat dan kemahuan, juga membangkitkan para Rasul dan orang-orang yang telah mati dari kubur masing-masing nanti setelah tibanya hari Qiamat.
50. Asy-Syahiid: ( الشهيد ) Maha Menyaksikan / Maha Mengetahui keadaan semua makhluk.
51.  Al-Haq: ( الحق ) Maha Haq / Maha Benar yang kekal dan tidak akan berubah sedikit pun.
52. Al-Wakiil: ( الوكيل ) Maha Pentadbir / Maha Berserah / Maha Memelihara penyerahan, yakni memelihara semua urusan hamba-hambaNya dan apa-apa yang menjadi keperluan mereka itu.
53. Al-Qawiy: ( القوى ) Maha Kuat / Maha Memiliki Kekuatan , iaitu yang memiliki kekuasaan yang sesempurnanya.
54. Al-Matiin: ( المتين ) Maha Teguh / Maha Kukuh atau Perkasa / Maha Sempurna Kekuatan-Nya , iaitu memiliki keperkasaan yang sudah sampai di puncaknya.
55. Al-Waliy: ( الولى ) Maha Melindungi, iaitu melindungi serta mengaturkan semua kepentingan makhlukNya kerana kecintaanNya yang amat sangat dan pemberian pertolonganNya yang tidak terbatas pada keperluan mereka.
56. Al-Hamiid: ( الحميد ) Maha Terpuji, yang memang sudah selayaknya untuk memperoleh pujian dan sanjungan.
57. Al-Muhshii: ( المحصى ) Maha Menghitung  / Maha Penghitung, iaitu yang tiada satu pun tertutup dari pandanganNya dan semua amalan diperhitungkan sebagaimana wajarnya.
58. Al-Mubdi’: ( المبدئ ) Maha Memulai/Pemula / Maha Pencipta dari Asal, iaitu yang melahirkan sesuatu yang asalnya tidak ada dan belum maujud.
59. Al-Mu’iid: ( المعيد ) Maha Mengulangi / Maha Mengembalikan dan Memulihkan, iaitu menumbuhkan kembali setelah lenyapnya atau setelah rosaknya.
60. Al-Muhyii: ( المحي ) Maha Menghidupkan, iaitu memberikan daya kehidupan pada setiap sesuatu yang berhak hidup.
61. Al-Mumiit: ( المميت ) Maha Mematikan, iaitu mengambil kehidupan (roh) dari apa-apa yang hidup.
62. Al-Hay: ( الحي ) Maha Hidup, iaitu sentiasa kekal hidupNya itu.
63. Al-Qayyuum: ( القيوم ) Maha Berdiri Dengan Sendiri-Nya , iaitu baik ZatNya, SifatNya, Af’alNya. Juga membuat berdirinya apa-apa yang selain Dia. DenganNya pula berdirinya langit dan bumi ini.
64. Al-Waajid: ( الواجد ) Maha Penemu / Maha Menemukan, iaitu dapat menemukan apa saja yang diinginkan olehNya, maka tidak berkehendakkan pada suatu apa pun kerana sifat kayaNya yang secara mutlak.
65. Al-Maajid: ( الماجد ) Maha Mulia, (sama dengan no. 48 yang berbeda hanyalah tulisannya dalam bahasa Arab, Ejaan sebenarnya no. 48 Al-Majiid, sedang no. 65 A1-Maajid).
66. Al-Waahid: ( الواحد ) Maha Esa.
67. Al-Ahad: ( الأحد ) Maha Tunggal.
68. Ash-Shamad: ( الصمد ) Maha Diperlukan / Maha Diminta / Yang Menjadi Tumpuan, iaitu selalu menjadi tujuan dan harapan orang di waktu ada hajat keperluan.
69. Al-Qaadir: ( القادر ) Maha Berkuasa/ Maha Kuasa / Maha Berupaya
70. Al-Muqtadir: ( المقتدر ) Maha Menentukan.
71. Al-Muqaddim: ( المقدم ) Maha Mendahulukan / Maha Menyegera, iaitu mendahulukan sebahagian benda dari yang lainnya dalam mewujudnya, atau dalam kemuliaannya, selisih waktu atau tempatnya.
72. Al-Muakhkhir: ( المؤخر ) Maha Menangguhkan / Maha Mengakhirkan / Maha Membelakangkan / Maha Melambat-lambatkan., iaitu melewatkan sebahagian sesuatu dari yang lainnya.
73. Al-Awwal: ( الأول ) Maha Pemulaan  / Maha Pertama, iaitu terdahulu sekali dari semua yang maujud.
74. Al-Aakhir: ( الآخر ) Maha Penghabisan / Yang Akhir, iaitu kekal terus setelah habisnya segala sesuatu yang maujud.
75. Azh-Zhaahir: ( الظاهر ) Maha Zahir / Maha Nyata / Maha Menyatakan, iaitu menyatakan dan menampakkan kewujudanNya itu dengan bukti-bukti dan tanda-tanda ciptaanNya
76. Al-Baathin: ( الباطن ) Maha Tersembunyi, iaitu tidak dapat dimaklumi ZatNya, sehingga tidak seorang pun dapat mengenal ZatNya itu.
77. Al-Waalii: ( الوالى ) Maha Menguasai / Maha Menguasai Urusan / Yang Maha Memerintah, iaitu menggenggam segala sesuatu dalam kekuasaanNya dan menjadi milikNya.
78. Al-Muta’aalii: ( المتعال ) Maha Suci/Tinggi , iaitu terpelihara dari segala kekurangan dan kerendahan.
79. Al-Bar: ( البار ) Maha Dermawan / Maha Bagus (Sumber Segala Kelebihan) / Yang banyak membuat kebajikan, iaitu banyak kebaikanNya dan besar kenikmatan yang dilimpahkanNya.
80. At-Tawwaab: ( التواب ) Maha Penerima Taubat, iaitu memberikan pertolongan kepada orang-orang yang melakukan maksiat untuk bertaubat lalu Allah akan menerimanya.
81. Al-Muntaqim: ( المنتقم ) Maha Penyiksa / Yang Maha Menghukum, kepada mereka yang bersalah dan orang yang berhak untuk memperoleh siksaNya.
82. Al-’Afuw: ( العفو ) Maha Pemaaf / Yang Maha Pengampun, menghapuskan kesalahan orang yang suka kembali untuk meminta maaf padaNya.
83. Ar-Rauuf: ( الرؤف ) Maha Pengasih / Maha Mengasihi, banyak kerahmatan dan kasih sayangNya.
84. Maalikul Mulk: ( المالك الملك ) Maha Pemilik Kekuasaan  / Maha Menguasai kerajaan / Pemilik Kedaulatan Yang Kekal, maka segala perkara yang berlaku di alam semesta, langit, bumi dan sekitarnya serta yang di alam semesta itu semuanya sesuai dengan kehendak dan iradatNya.
85. Zul-Jalaali Wal Ikraam: ( ذوالجلال والإكرام ) Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan  / Maha Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan. Juga Zat yang mempunyai keutamaan dan kesempurnaan, pemberi kurnia dan kenikmatan yang amat banyak dan melimpah ruah.
86. Al-Muqsith: ( المقسط ) Maha Mengadili / Maha Saksama, iaitu memberikan kemenangan pada orang-orang yang teraniaya dari tindakan orang-orang yang menganiaya dengan keadilanNya.
87. Al-Jaami’: ( الجامع ) Maha Mengumpulkan / Maha Pengumpul, iaitu mengumpulkan berbagai hakikat yang telah bercerai-berai dan juga mengumpulkan seluruh umat manusia pada hari pembalasan.
88. Al-Ghaniy: ( الغنى ) Maha Kaya Raya / Maha Kaya serta Serba Lengkap, iaitu tidak berkehendakkan apa juapun dari yang selain ZatNya sendiri, tetapi yang selainNya itu amat mengharapkan padaNya.
89. Al-Mughnii: ( المغنى ) Maha Pemberi kekayaan / Maha Mengkayakan dan Memakmurkan, iaitu memberikan kelebihan yang berupa kekayaan yang berlimpah-ruah kepada siapa saja yang dikehendaki dari golongan hamba-hambaNya.
90. Al-Maani’: ( المانع ) Maha Membela atau Maha Menolak / Maha Pencegah, iaitu membela hamba-hambaNya yang soleh dan menolak sebab-sebab yang menyebabkan kerosakan.
91. Adh-Dhaar: ( الضار ) Maha Mendatangkan Mudharat / Maha Pembuat Bahaya  / Maha Pemberi bahaya, iaitu dengan menurunkan seksa-seksaNya kepada musuh-musuhNya
92. An-Naafi’: ( النافع ) Maha Pemberi Manfaat , iaitu meluaslah kebaikan yang dikurniakanNya itu kepada semua hamba, masyarakat dan negeri.
93. An-Nuur: ( النور ) Maha Pemberi Cahaya  / Maha Bercahaya, iaitu menonjokan ZatNya sendiri dan menampakkan untuk yang selainNya dengan menunjukkan tanda-tanda kekuasaanNya.
94. Al-Haadi: ( الهادى ) Maha Pemberi Petunjuk / Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk, iaitu memberikan jalan yang benar kepada segala sesuatu agar berterusan adanya dan terjaga kehidupannya.
95. Al-Badii’: ( البديع ) Maha Indah / Tiada Bandingan  / Maha Pencipta yang baru, sehingga tidak ada contoh dan yang menyamai sebelum keluarnya ciptaanNya itu.
96. Al-Baaqi: ( الباقع ) Maha Kekal, iaitu kekal hidupNya untuk selama-Iamanya
97. Al-Waarits: ( الوارث ) Maha Membahagi / Maha Mewarisi  / Maha Pewaris, iaitu kekal setelah musnahnya seluruh makhluk.
98. Ar-Rasyiid: ( الرشيد ) Maha Cendekiawan / Maha Pandai / Bijaksana / Maha Memimpin, iaitu yang memimpin kepada kebenaran, iaitu memberi penerangan dan panduan pada seluruh hambaNya dan segala peraturanNya itu berjalan mengikut ketentuan yang digariskan oleh kebijaksanaan dan kecendekiawanNya.
99. Ash-Shabuur: ( الصبور ) Maha Penyabar yang tidak tergesa-gesa memberikan seksaan dan tidak juga cepat melaksanakan sesuatu sebelum masanya.
.
http://shafiqolbu.wordpress.com
.